Upaya Menjegal Romi – Saniatul Agar Tak Ikut bertarung Di Pilgub Jambi, Insyaallah Ada Pengganti nya

  • Bagikan

Melgisdays.id|Jambi- H – 1 pembukaan pendaftaran pasangan calon kepala daerah di KPUD, situasi pemilihan Gubernur Jambi kian panas. Tantangan yang harus dihadapi Romi Hariyanto – Saniatul Lativa sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jambi makin serius. Padahal mereka baru saja berhasil menggagalkan skema kotak kosong dengan meraih dukungan Nasdem dan sejumlah parpol non kursi DPRD.

Upaya menjegal Romi – Saniatul itu berlangsung sejak lama. Pasangan Alharis – Abdullah Sani berupaya memborong parpol pemilik kursi DPRD. Duet petahana itu diusung PAN, PKB, PKS, Demokrat, PDIP dan Gerindra. Teranyar Golkar yang sebelumnya disebut siap mendukung Romi malah ikut mendukung Alharis – Sani. Bahkan sebuah informasi menyebut BPP KWK Golkar untuk Romi – Saniatul sebenarnya sudah ditandatangani Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadia namun kemudian dianulir.

Indikasi menjegal Romi itu kian tampak pasca putusan MK yang tak lagi menjadikan jumlah kursi DPRD sebagai syarat pencalonan tetapi berdasarkan perolehan suara sah parpol atau gabungan parpol. Partai non parlemen yang semestinya bisa ikut mengusung Romi ternyata juga diupayakan mendukung Alharis – Sani.

Baca Juga:  Sesuai SK,Zilawati Ketua DPRD Tanjab Timur Sementara

Upaya menjegal Romi – Saniatul agar tak bisa ikut bertarung di pilgub Jambi bukan hanya soal dukungan parpol. Saniatul Lativa sebagai bakal calon wakil Romi juga digarap. Pagi ini, Senin (26/08/2024) beredar kabar bahwa Saniatul dan suaminya Sukandar mendapat tekanan serius. Jika Saniatul tetap nekat maju mendampingi Romi di pilgub Jambi maka akan ada konsekwensi politik kepada keluarga besar mereka.

Kabarnya ancaman itu datang dari internal Golkar. Posisi Sukandar sebagai anggota DPRD terpilih dari Golkar akan dievaluasi. Bukan hanya itu, dukungan Golkar untuk Agus Rubiyanto sebagai bakal calon bupati Tebo pun akan dievaluasi. Bahkan Khalis Mustika yang sebelumnya diusulkan Golkar sebagai calon Ketua DPRD Tebo akan bernasib sama. Agus dan Khalis adalah kerabat Saniatul.

Jauh sebelum ihwal ancaman itu sebetulnya sudah beredar luas kabar upaya menggarap Saniatul agar tak maju bersama Romi Hariyanto. Kabarnya, salah seorang kepercayaan Alharis menghubungi Saniatul. Si utusan menawarkan kompensasi fantastis asal politisi Golkar itu batal berpasangan dengan Romi.

Baca Juga:  Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono ikuti pelaksanaan Rakor Penanganan dan Penanggulangan Karhutla di wilayah Provinsi Jambi 2024 di Balai Prajurit Korem 042 GaPu Jambi.

Saniatul yang dikonfirmasi soal itu tak menjawab. Telepon media ini tak diangkat. Pun pesan WhatsApp tak kunjung berbalas. Politisi Senayan itu hanya membaca pesan tersebut.

Seandainya Saniatul benar mundur dari bursa pencalonan dapat dipastikan dinamika pilgub Jambi kian genting. Entah jika Romi sudah menyiapkan pengganti calon wakilnya. Pasalnya batas akhir pendaftaran di KPUD Jambi tinggal tersisa empat hari.

Dedi Saputra, pengamat politik Universitas Nurdin Hamzah menyebut agak riskan jika Romi harus mengganti calon wakilnya. “Tim Romi harus sigap berkomunikasi dengan parpol pengusung untuk merubah dokumen BPP KWK Parpol yang sebelumnya atas nama Romi – Saniatul. Belum lagi dokumen lain terkait syarat pencalonan seperti SKCK, legalisir ijazah, LHKPN dan dokumen lain yang dikeluarkan pengadilan negeri dan pengadilan niaga, butuh gerak cepat,” kata Dedi.

Baca Juga:  Wahai Pengurus Masjid, Awas Penipu Catut Nama Bupati Romi Hariyanto Berkeliaran

Dedi juga menyayangkan jika Saniatul benar mundur. Sebagai seorang politisi yang sudah teruji Dedi meragukan Saniatul kalah akan tekanan. Namun menurut Dedi keputusan tentu ada di tangan Saniatul.

Mundurnya Saniatul disebut Dedi juga berdampak besar pada masa depan demokrasi di Jambi. Dedi mengkhawatirkan skema kotak kosong kembali menguat karena hanya Romi yang terlihat siap menantang petahana saat ini. “ Tragis kalau itu terjadi. Angin segar adanya putusan MK ternyata tak merubah apa – apa bagi Jambi, dan tanggungjawab moral soal itu saat ini ada di pundak Saniatul Lativa,” kata Dedi.

Dedi berharap Saniatul tetap konsisten maju bersama Romi. “Kasihan Saniatul Lativa akan jadi tumpuan kemarahan para pendukung Romi – Saniatul. Dan ingat, publik akan mencatat dan bisa saja kesalahan itu akan menjadi beban sejarah bagi Saniatul dan keluarganya,” tandas Dedi.(Rid)

Baca juga berita kami di:
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan